Di mana-mana haluan garis keras kerap menjadi bahan sindiran. Saya juga menyindir jika sebuah pendapat (bukan orangnya) tentang demokrasi begitu bersemangat, mengeras, sehingga malah terkesan tidak demokratis lagi. Apabila demokrasi berlaku ofensif terhadap pandangan orang lain, seni demokratis itu sendiri hilang dan jika dibiarkan lebih jauh, ia akan menjadi kekerasan dalam bentuk yang lain. Demikian juga sekiranya kebanyakragaman terlalu berakting berlebihan sehingga pihak yang mempertahankan keyakinannya dianggap menyeragam, alasan kebanyakragaman itu sendiri menjadi menodong setiap orang untuk mengikuti pendapatnya.
Oleh karena itu jika gerakan-gerakan yang mengatasnamakan agama Islam mengeras dengan pandangannya, saya maklum. Apa salahnya mereka berbeda dengan pandangan umum? Soal menjadi bahan tertawaan, jika niat mereka lurus dan menggantungkan hasil dari usahanya bukan pada penilaian orang lain melainkan pada ketentuan Allah, sudah sepatutnya tertawaan tersebut tidak usah terlalu dimasukkan hati, tidak usah menjadi penyebab kemarahan.