Garis Keras

| 18 Comments | No TrackBacks

Di mana-mana haluan garis keras kerap menjadi bahan sindiran. Saya juga menyindir jika sebuah pendapat (bukan orangnya) tentang demokrasi begitu bersemangat, mengeras, sehingga malah terkesan tidak demokratis lagi. Apabila demokrasi berlaku ofensif terhadap pandangan orang lain, seni demokratis itu sendiri hilang dan jika dibiarkan lebih jauh, ia akan menjadi kekerasan dalam bentuk yang lain. Demikian juga sekiranya kebanyakragaman terlalu berakting berlebihan sehingga pihak yang mempertahankan keyakinannya dianggap menyeragam, alasan kebanyakragaman itu sendiri menjadi menodong setiap orang untuk mengikuti pendapatnya.

Oleh karena itu jika gerakan-gerakan yang mengatasnamakan agama Islam mengeras dengan pandangannya, saya maklum. Apa salahnya mereka berbeda dengan pandangan umum? Soal menjadi bahan tertawaan, jika niat mereka lurus dan menggantungkan hasil dari usahanya bukan pada penilaian orang lain melainkan pada ketentuan Allah, sudah sepatutnya tertawaan tersebut tidak usah terlalu dimasukkan hati, tidak usah menjadi penyebab kemarahan.

Yang saya prihatinkan jika sikap mengeras tersebut benar-benar berujung pada aksi kekerasan. Lebih dari sekadar hal ini merepotkan banyak umat Islam lain yang tidak bersangkut-paut dengan aksi kelompok tersebut, melainkan karena memang tidak berdasar pada ajaran agama Islam itu sendiri.

Barangkali penyebab lain dari tindak kekerasan itu bersumber dari pandangan yang tidak seimbang di sekeliling, namun toh jika keyakinan sudah dipegang, hal-hal sekunder seperti itu sudah tidak berpengaruh, bukan? Yang sangat penting adalah menyadari bahwa tindak kekerasan itu sendiri bukan hanya tidak berfaedah banyak, melainkan juga sudah menyimpang dari teladan utama Islam.

No TrackBacks

TrackBack URL: http://mt4.atijembar.net/mt-tb.cgi/77

18 Comments

Betul sekali…

Saya sangat menyayangkan langkah yang mereka lakukan, mungkin mereka tidak bisa memahami arti “Sabar”. Padahal dalam Islam itu sangat ditekankan.

Langkah mereka yang merusak kantor playboy dengan alasan memberantas Pornografi, justru menjadi hambatan dalam memperjuangkan RUU APP itu sendiri. Yaitu memberi kesan bahwa pengusung RUU APP adalah Islam radikal spt perusak itu.

Mari kita berantas Pornografi dengan cara damai. Mari kita dukung RUU APP. Hindari kekerasan, tahan emosi anda dalam menghadapi opini yang memang memprovokasi kita agar berbuat anarkis.

apakah ada masyarakat kita yang bisa lepas benar-benar dari kekerasan? Ada yang menentang kekerasan fisik tapi terjebak dalam kekerasan verbal … hampir-hampir semua pihak juga melakukan kekerasan (saya juga .. hehehe), entah itu negarawan, birokrat, agamawan, mahasiswa, sampai rakyat kere (LSM-LSM yang katanya juga memperjuangkan kemanusiaan juga suka nggak sadar (sadar kali sih) melakukan kekerasan …

kalau kata Gandhi .. anti kekerasan itu harus jadi nafas hidup - peduli dia agama apa (rasa-rasanya untuk menghujat kekerasan kita tidak butuh alasam agamis) Jika hanya sebatas aktivitas akan terjebak dalam aktivisme, sebaliknya jika hanya dalam bentuk verbal, cenderung mengkrucut jadi verbalisme …

‘mungkin’ seperti yg diperkirakan by Sayyid kutub : “islam dipersimpangan jalan, antara kebodohan ummatnya dalam memahami islam dan kelemahan ulama dalam memperjuangkan kaidah2 islam”

er.. ini ngomongin apa sih? islam garis keras atau RUU APP?

Fina, omong tentang tindak kekerasan. :)

Well, sedikit banyak saya melihat tindakan kekerasan yang terjadi itu sebagai sebuah bentuk reaksi atas pendapat yang tidak pernah didengarkan. Mungkin juga sedikit bentuk kekecewaan atas topeng-topeng pluralisme yang hipokrit.

Betul seperti kata mas Amal, bahwa harusnya bukan kekerasan yang menjadi jalan keluarnya.

Wallahu a’lam bisshawab.. Semoga kita semua tetap bisa melihat jalan yang benar :)

STOP ARABISASI ADAT INDONESIA
TOLAK UU APP !!
BUBARKAN FPI !!(mereka comunis beragama!!)
DILARANGKAN JEMAAH ISLAMIA!!

KALO TIDAK SETUJU… PINDAH KE ARAB !!

Heh, kok bawa-bawa Arab segala? :)

Tanpa bermaksud membela FPI dan FBR

Nah… yang teriak-teriak seperti Henke Muslim juga bisa dikatakan Garis Keras !

Apa bedanya Henke Muslim dengan Garis keras lainnya ? Main usir juga khan ?

saya menulis hal terkait ini di blog saya, menanggapi opini saiful mujani di media indonesia. mungkin bisa menambah wawasan, hehe. salam kenal bung Amal. kalo tidak salah sampeyan juga ikutan milis jurnalisme ya?

sebenernya sudah terlalu banyak dosa dan aib yang dilakukan organisasi2 di indonesia yang mengatasnamakan agama maupun suku tertentu, sebut saja misalnya FPI dan FBR yang saat ini sangat meresahkan. Karena kegiatan mereka sudah sangat meresahkan masyarakat indonesia. Benar juga kutipan Gus Dur bahwa mereka merupakan preman berjubah. masa mereka bisa menghancurkan milik orang lain sesuka hati bila mereka tidak suka, mereka juga dapat membawa senjata tajam di tengah jalan tanpa polisi bisa berbuat apa2. kondisi ini tentu sangat memprihatinkan. kelompok2 garis keras seperti ini haruslah segera mungkin di bubarkan dan diadili semua kejahatan dan pelanggaran hukum yang perna dilakukan. karen apa yang mereka lakukan merupakan terorisme jenis baru. saya lihat tidak perna mereka2 ini memprotes dan mengutuk pelaku bom bali dan pelaku pemboman WTC di amerika. Namun mereka seakan2 menutup mata bahkan mungkin mereka juga memberi dukungan moral terhadap para pelaku teror tersebut. Jadi kelompok2 garis keras ini sudah sepantas nya lah dihukum seberat kesalahan mereka selam bertahun2 meresahkan dan merugikan masyarakat luas.

saya heran dengan definisi kekerasan atau sikap anarkis yang dihujat, pertimbangannya, lebih berbahaya yang mana antara kekerasan / anarkis fisik dengan kekerasan / anarkis moral. kalau kita kehilangan sesuatu hal yang berhubungan dengan materialisme kita akan sangat memikirakannya sampai gak bisa tidur karena terus berandai-andai dalam penyesalan, misalnya kehilangan duit, kehilangan pekerjaan dsb. tapi kalo kehilangan iman, moralitas, sopan santun, budi pekerti, akal sehat cuek bebek aja tanpa perhitungan dan penyesalan. jujur nich, saya gak mau muna, saya juga meresakan hal tersebut. manusiawilah. cuma diatas itu semua yang membedakan adalah sikap kita menghadapi hal tersebut. Bravo Bung Amal.

kekerasan yang setiap tahun dipertontonkan ke kerumunan—anak-nak kecil terutama—adalah saat idul qurban, saya selalu mikir apakah tidak ada cara lebih save untuk melakukan ritual ini? Golok, darah dan kurban disodorkan kehadapan anak setiap tahun sebagai sebuah ritual yang diyakini mitos-mitosnya.

buat bung ilham, g rasa yang bertindak kekerasan itulah yang disebut sebagai hilang akal sehat, hilang moral, hilang budi pekerti karena kalo mereka memiliki hal tersebut tentulah mereka itu ga akan melakukan tindakan anarkis. semua kan harus nya bisa diselesaikan dengan pikiran dingin. MAAF bila saya salah tapi menurut apa yg saya lihat kebanyakan yang melakukan tindakan tersebut adalah orang2 pengangguran yg tidak punya kerjaan, hanya berkedok suatu agama lalu boleh merampas milik org lain dgn alasan penyitaan, pdhl itu semua MUNGKIN saja karena iri hati dan karena mereka tidak sanggup membeli brg tersebut. Tidak perna saya lihat para kary kantor, pegawai negri/ swasta yang melakukan demo2 yg tidak berguna seperti demo ttg majalah playboy, DLL. JADI INTI nya adalah bahwa para KELOMPOK GARIS KERAS ini hanya lah organisasi preman dan pengangguran, karen TIDAK mgkn kary, pegawai, bisa seenak nya ikut demo MENGURUSI URUSAN orang lain apalagi yg mengatasnamakan SOLIDARITAS pdhl sebenar nya BUKAN urusan nya. klo ga dibubarin, bisa2 INDONESIA JADI NEGARA NOMOR SATU YANG PALING HOBI MENGURUSI RUMAH TANGGA ORANG LAIN. astagfirullah.

to. just ordinary people Misalkan saya bertetangga dengan anda, saya tahu pasti anda sedang sakit, kemudian saya menyetel house musik dengan keras, anda menegur saya supaya mematikan musik tersebut. Tapi saya cuek saja. sekali anda peringatkan saya, saya cuek saja, dua, tiga , empat, lima kali sayapun tetap cuek, toch saya yang menikmati musik tsb,nyetelnyapun didalam rumah saya, kasetnya punya saya, tapenya punya saya apa urusannya dengan orang lain, malah musiknya lebih keras dan menghentak-hentak gendang telinga, dengan enteng saya akan menjawab ” kalau tidak suka pindah aja supaya gak mendengar “. Beres toch !!!. Tiba-tiba “BRAAAAKKKK” anda timpuk kaca rumah saya, anda lontarkan sumpah-serapah kepada saya sembari mengamuk menghancurkan apa saja yang anda bisa raih, saya keluar rumah dengan sikap menantang, saya katakan kepada anda bahwa anda berfikiran sempit, nggak mau menerima perbedaan, enggak mau bertoleransi kepada sesama, ketinggalan jaman, anarkis, premanisme, tak bermoral, sok suci, dan jangan jangan munafik dll. Dari lubuk hati yang paling dalam, saya ingin bertanya kepada anda, siapa sebenarnya yang kehilangan akal budi dan hati nurani ?

saya mau menanggapi yg dikemukakan bung ilham hanya jwban klise dari semua orang mengenai sebuah toleransi. dalam hal ini berarti yang menyetel musik keras2 justru orang yang berpikiran sempit namun bukan berarti yang sedang sakit itu yang benar karena ia menggunakan cara kekerasan dalam menyelesaikan maslah. namun orang sakit tersebut jelas merasa terganggu karena ia sedang sakit, apabila di sebelah lain tetangga nya justru merasa nyaman dengan musik tersebut, apakah kedua orang ini harus mengalah kepada si sakit ini?? mgkn benar karena orang ini sedang sakit jadi kedua orang ini harus mengalah dengan cara mendengarkan lagu tersbut menggunakan earphone. namun kedua orang itu mengalah karena ada orang sakit. tapi dalam hal tindakan segelintir kelompok yang anarkis ini rasa nya tidak ada yang menjadi pesakitan. apakah mereka adalah orang sakit yang sedang membutuhkan bantuan?? rasa nya tidak…. tindakan yang main hakim sendiri, merusak milik orang lain, meresahkan masyarakat, membuat rusuh, apakah yang seperti itu patut didukung?? rasa nya yang dikemukakan ordinary people itu cukup beralasan melihat banyak tingkah pola para preman berjubah itu beraksi.. sungguh mereka itu lah yang tidak memiliki moral, akal sehat, mereka layak nya seperti kaum barbar yang menyelesaikan sesuatu dengan kekerasan. apakah pantas mereka menyebut nama Allah yang begitu mulia itu saat justru akan mempermalukan nama yang begitu mulia tersebut dengan tindakan biadab mereka????????????

dilihat dari kacamata orang normal jelas bahawa para kelompok islam garis keras ini sangat bermasalah. bagi saya pribadi lebih baik banyak orang yang membaca buku porno dibanding banyaka orang sok jago yang membawa2 golok, samurai, dan senjata lain nya. itu sudah jelas merugikan kepentingan umum. apakah “ilham” tidak cukup memiliki kedua mata yang dapat melihat hal tersebut sebagai sesuatu yang salah?? saya setuju dengan pendapat “just ordinary people” bahwa lebih baik mengurusi masalah mesing2 pribadi, rusak atau tidak nya moral seseorang merupakan tanggung jawab masing2 pribadi dan tanggung jawab kepada Tuhan. melihat pernyataan “ilham” saya melihat kecenderungan bahwa orang2 indonesia khusus nya sekelompok orang tertentu masih sangat hobi mengurusi orang lain seakan2 orang lain harus mengikuti semua yang kita suka, ini menjadi ciri khas sekelompok orang & ajaran tertentu yang harus nya dapat menghargai orang lain namun ternyata sangat hobi mengaduk-aduk isi perut orang lain. huh.

saya sangat sangat setuju dengan pernyataan bung amal di atas bahwa kelompok islam garis keras ini sudah menyimpang dari teladan umat islam. itu saya sangat setuju, lebih baik mereka2 itu di himbau untuk pindah agama menjadi penyembah setan saja karena sungguh tidak lazim mereka menyandang julukan muslim………

Google Friend Connect

About this Entry

This page contains a single entry by Ikhlasul Amal published on April 29, 2006 11:09 PM.

Playboy Edisi Indonesia Akhirnya Terbit was the previous entry in this blog.

Batas Fisik is the next entry in this blog.

Find recent content on the main index or look in the archives to find all content.

Pages

  • About
  • Contact
OpenID accepted here Learn more about OpenID
Powered by Movable Type 4.261