Pertemuan Komunitas Weblog

| 2 Comments | 1 TrackBack

Alasan Robert Scoble bahwa dia tidak mau lagi mendatangi konferensi SXSW menarik saya baca. Dia memulai dengan menjelaskan betapa mahal sumber daya yang dialokasikan orang penting untuk mendatangi sebuah acara. Saya bukan orang penting, namun terkait dengan ulasan dia bahwa sebuah acara haruslah menghargai audiensnya, dan dalam hal ini dilihat oleh penulis Weblog geek seperti dia tentulah menarik. Robert Scoble sendiri adalah salah satu karyawan Microsoft yang aktif menulis Weblog dan membawa gaya tersendiri dengan aktivitasnya ini. Oleh Fast Company dia dijuluki sebagai “salah satu orang berpengaruh di Redmond.”

Perbandingan yang dipaparkan Scoble kian menguatkan pendapat bahwa acara TI akan lebih menarik apabila dilengkapi dengan fasilitas yang menunjukkan manfaat praktis yang dapat dipetik. Semacam unjuk kemampuan dalam semangat tetap rendah hati. Hal ini bukan semata-mata keperluan pamer gengsi, akan tetapi lebih kepada ekspose potensi materi yang dibahas atau gaya komunitas pada acara tersebut sehingga gaungnya dapat lebih luas bagi audiens. Baik hadirin yang mendatangi acara, maupun penikmat yang menikmati lewat koneksi Internet.

Sebagai contoh yang sudah berjalan di sekitar kita, seminar yang didatangi Onno W. Purbo sering diakhiri dengan menyalinkan materi yang beliau susun dalam ukuran GB. KPLI hampir selalu menyediakan acara Installfest. Nah, sekarang apa yang dapat dijadikan inovasi gaya pertemuan komunitas Weblog di Indonesia?

Terus terang saya “jatuh hati” dengan sudut pandang geek yang dijadikan alasan oleh Scoble. Bayangkan, jika saya datang di sebuah acara dan tersedia koneksi Internet (Wi-Fi malah), Weblog publik, Photoblog yang diisi foto amatir acara hasil bidikan peserta, dan Wiki! Hadirin yang memang di habitat asalnya tukang tulis dapat menyusun reportase kegiatan tersebut langsung dari lokasi — entah di Weblog masing-masing atau berkolaborasi dalam bentuk open content. Liputan bergaya individual dan komunal ini dapat dinikmati pada waktu bersamaan oleh banyak orang di seluruh penjuru dunia. Gairah menikmati pertemuan tersebut akan lebih terasa oleh pembaca dibanding misalnya mengikuti lewat media resmi seperti televisi (itu juga seandainya diliput langsung).

Apa saja yang sebenarnya dapat dipamerkan dari pertemuan pengelola Weblog? Jika dikembalikan kepada kondisi umum Weblog, terdapat tiga aspek utama: para penulis yang ingin menampilkan ungkapan mereka dalam cita-rasa yang lebih pribadi (dan tidak perlu melewati kriteria dewan redaktur sebuah media), para perancang tata-letak dan pekerja artistik halaman Web yang berjibaku mengikuti komando bakuan (standar) W3C, dan kumpulan pemrogram yang di waktu senggang juga ingin berkomunikasi dengan bahasa manusia.

Ketiganya dapat menjadi peserta yang turut aktif, pembawa materi yang agresif dengan idenya, atau juga sponsor kegiatan apabila berbentuk perusahaan profit atau komunitas non-profit. Ketiganya pula dapat dipoles dengan kadar geeky yang bersesuaian.

Promosi perhelatan diawali dengan menyediakan situs Web yang secara khusus disiapkan. Para perancang tata letak yang punya kredo suci bahwa tabel adalah barang haram untuk keperluan selain informasi tabular mulai mendaklarasikan bahwa semua informasi yang disajikan dari awal sampai akhir acara harus valid terhadap bakuan W3C. Situs Web yang disediakan secara ofisial disajikan mengikuti panduan aksesibilitas, sehingga bisa diakses dari perambah modus teks seperti Lynx sampai dengan IE yang sering dikiritik pedas.

Selain komite pengarah dan pelaksana yang tentunya memiliki media sendiri untuk melakukan koordinasi internal, akan bertambah semarak apabila disediakan media yang memungkinkan peserta, dan lebih luas lagi publik, untuk ikut berpartisipasi. Tren yang sudah berjalan, seperti ditulis Scoble, adalah lewat Weblog dan Wiki. Kita tahu keduanya dapat diisi secara kolektif oleh penggunanya dan terjalin sikap berbagi pendapat. Dengan perangkat dan bakuan yang melengkapi alat bantu Weblog dan Wiki, koleksi gagasan tersebut lebih mudah dikelola dan kolaborasi gagasan lebih terlihat. Dalam konteks itu, tersedia komentar, lacak balik (trackback), dan siap dimangsa oleh pembaca RSS.

Thomas Arie Setiawan pernah bercerita tentang pengalamannya mengurus komunitas penikmat Weblog. Menurutnya diskusi lewat mailing-list masih lebih disukai daripada bertukar pendapat lewat Weblog bersama. Disukai atau tidak, email dan mailing-list tidak akan diganti begitu saja: kepraktisan mengirim pesan lewat email tetap paling top (dan karena itu saya benci dengan spam yang menghancurkan email yang indah!). Kedua alat yang saya ambil sebagai contoh untuk berbagi gagasan di atas — dan dipakai untuk sebuah acara yang sangat potensial memerlukannya — merupakan bentuk yang lebih mutakhir. Mailing-list adalah koleksi email, bukan koleksi gagasan.

Selebritis yang dipasang pada acara TI, apapun jenisnya, tentulah tidak melupakan pemrogram. Mereka inilah yang melengkapi Weblog agar interaktif, menyusun alat yang mendukung terbentuknya komunitas, dan sedikit-banyak menjadi nara sumber untuk keperluan instalasi serta otak-atik konfigurasi. Saya tidak bercerita banyak tentang kelompok satu ini: sekurangnya mereka yang bergabung di tim Doneeh.com sudah menghasilkan variasi produk untuk komunitas Weblog di Indonesia. Lebih dari itu, produk mereka laris-manis.

Keuntungan lebih jauh dari model kolaborasi audiens seperti di atas adalah demokratisasi dan peran serta lebih banyak kalangan. Titik sentral acara menjadi lebih berimbang antara pemapar yang lebih ahli (dan memang disiapkan untuk mengisi acara tersebut) dengan partisipan yang beragam. Hal ini tidak berarti serta-merta menyamakan kedua belah pihak begitu saja, namun keragaman tetaplah lebih menarik dan punya kans yang positif.

Model yang saya bayangkan di atas tentu tidak terbatas melulu di kalangan acara komunitas Weblog, karena sekarang ini bertambah banyak kalangan yang memilih menulis lewat Weblog. Masing-masing memiliki gaya dan audiens tersendiri, sehingga salah satu jargon yang digunakan (dan agaknya kiat untuk sukses) adalah Be yourself.

Saya baru bisa menuliskan. Sebelum dikomplain bahwa tulisan ini hanya sekadar ide, saya tawarkan: gunakan ide di atas dengan cuma-cuma.

1 TrackBack

TrackBack URL: http://mt4.atijembar.net/mt-tb.cgi/42

Acara kumpul-kumpul, diskusi sampai dengan konferensi -- atau ringkasnya "jumpa darat" (untuk membedakan dengan yang sudah sering dilakukan di dunia siber), senantiasa menarik. Saya dapat kabar bahwa NiCE 2005 direncanakan... Read More

2 Comments

ide yang bagus… mudah-mudahan bisa dimanfaatkan oleh rekan-rekan (terutama yang di tanah air).

kita yang di perantauan bisa ngadain gak? hint ;)

Belum terpikir untuk menyelenggarakan sebuah event di “pengasingan” ini. Usaha yang diperlukan bagiku terlalu besar. Tentu saja, hal itu tidak berarti menutup kemungkinan, baru dari sisi kondisi realistis dan aktual saja.

Google Friend Connect

About this Entry

This page contains a single entry by Ikhlasul Amal published on March 29, 2004 8:39 AM.

Berpolitik yang Sehat was the previous entry in this blog.

Kata-kata is the next entry in this blog.

Find recent content on the main index or look in the archives to find all content.

Pages

  • About
  • Contact
OpenID accepted here Learn more about OpenID
Powered by Movable Type 4.261