Tadi pagi saya mengikuti diskusi tentang Ambalat di mailing list paguyuban, sehingga pembicaraan sangat mungkin melantur ke mana-mana. Sampai akhirnya, keluar pendapat pribadi tentang perkembangan media massa di Indonesia,
Ini gejala Orba lagi, ada “sudah diatur” dan “nada merdu” 1.
Tapi jangan alergi dulu dengan Orba, seperti juga jangan langsung main tonjok terhadap orang yang ogah demokrasi. Coba ingat-ingat: zaman Orba ada acara elok di TVRI bernama Titian Muhibah. Kita menghadirkan penyanyi sekelas Vina Panduwinata (yang konon adalah idola Sheila Madjid, pelantun sohor dari negeri jiran sebelum puan Nurhalizah) dan Harvey Malaiholo (alumni HI UI lho!) — keduanya sudah meraih banyak penghargaan di festival internasional. Sedangkan dari Malaysia tentu tidak terlupakan puan Sheila Madjid, grup rock Wings (idola mereka “God Bless” van Ahmad “Yik” Albar), dan lantunan akordeon khas perairan Malaka.
Dua stasiun televisi milik pemerintah dan ditonton jutaan orang dengan mesra bertegur sapa dalam siaran langsung diselingi cakap dalam dua ungkapan layaknya Inggris-Amerika bertemu Inggris-British.
Sekarang, macam mana? Televisi kita sibuk dengan idol dan MTV yang jauh dari adab dan saling pengertian. Syair-syair yang diputar juga berisi amuk macam lagu Eminem atau koreografi tak tahu malu pamer pusar nona Spears. Coba kau bandingkanlah perbedaan kehalusan Antara Anyer dan Jakarta, kita jatuh cinta… dengan kenorakan, Oops, I did it again.
Yang terakhir tak ada seni, tiada kalimat elok yang membekas di pikiran kita, selain testimonial dalam bentuk kalimat past tense sangat sederhana yang kita pelajari di SMP.
Salah satu tukang joget kita diliput di CNN lebih lama dari ibu presiden (setengah jam khusus untuk dia) dan masuk Newsweek. Tapi kita tahulah: CNN dan Newsweek setali tiga uang dengan MTV. Yang satu berisi lelucon politikus, satunya lagi berisi orang-orang teriak dan diberi label sebagai “musik”.
Demikianlah, salah satu filosofi yang terkandung; cara bangsa kita memandang saja sudah berubah.
Materi di atas ditulis tanpa dilakukan pemeriksaan yang memadai. Jika terdapat bagian yang kurang teliti, sila dikoreksi.
1 respon terhadap penulis email lain yang meminta diskusi berjalan dengan baik.