Tiga Buah Struktur

| 2 Comments | No TrackBacks

Inilah tiga buah struktur yang sekarang ini paling banyak dipakai sebagai cara pengorganisasian materi di Web: struktur pohon, struktur berpaut, dan struktur bebas. Pengorganisasian materi dapat terlihat secara fisik sebagai taut antarhalaman, namun sesungguhnya yang lebih mendasar adalah kaitan yang menjadi arus utama (mainstream) pokok pemikiran di belakang materi Web.

Struktur pohon
Struktur pohon: salah satu simpul menjadi induk dari yang lain.

Struktur pohon, atau disebut juga sebagai struktur hirarki, adalah bentuk klasik yang paling banyak dipakai dan mudah dirunut. Silsilah keluarga, jadwal pertandingan, struktur organisasi, jalur penerimaan pegawai, struktur direktori dan berkas, adalah sekian dari banyak pemakaian model hirarkis ini. Kendati penggunaan hyperlinks dan penemuan WWW menyajikan cara menghubungkan banyak dokumen dengan teknik yang praktis, representasi gaya Gopher masih digunakan sampai sekarang.

Contoh pemakaian struktur pohon yang hampir absolut adalah menyusun situs Web pribadi menggunakan alat bantu seperti Microsoft FrontPage. Karena disusun semata-mata berbekal kerajinan tangan dan tanpa pemrograman atau berbasis templat, maka halaman Web dengan struktur pohon merupakan jenis yang paling mudah disusun. Tidak heran pada awal-awal pembuatan halaman Web pribadi, seperti yang banyak digunakan oleh pemakai Yahoo! Geocities, struktur pohon dengan navigasi berupa menu, merupakan bentuk pakem.

Berbeda dengan buku yang ditulis, kemudian diterbitkan, dan menjadi sebuah dokumen yang statis, gairah pemakai media digital terletak pada halaman yang dinamis. Pemilik situs Web pribadi akhirnya ingin menuliskan sesuatu yang menunjukkan dirinya “masih hidup”, entah berupa bagian yang ditandai dengan ikon New, bagian yang diberi nama Last updated, atau catatan perubahan yang disimpan di berkas changelog.txt. Pengunjung pun penasaran: apa yang dikerjakan orang ini selama sekian waktu terakhir?

Struktur berpaut
Struktur berpaut: salah satu simpul dilanjutkan ke simpul berikutnya.

Hingga akhirnya diformalkan, dibuatkan kerangka yang akomodatif terhadap “sesuatu yang dianggap dinamis.” Nomor urut tidak berbicara apa-apa, bab dan pasal terlalu kaku; akhirnya orang kembali pada konsep waktu, yang memang sudah digunakan mulai dari anak muda yang ingin berbisik pada buku hariannya sampai dengan petualang yang menggoreskan pengalaman yang dijumpai di perjalanan. Waktu inilah yang kemudian dijadikan acuan dan sekaligus otomatis menjadi jalin penghubung sebuah simpul dengan simpul berikutnya, seperti yang digambarkan oleh struktur berpaut. Jurnal ini bernama Blog dan hampir semua orang (untuk tidak mengatakan semua) dapat menerima konsep sederhana ini. Waktu juga demokratis, karena digunakan oleh semua orang.

Alhasil, pengertian mendasarkan terhadap waktu tersebut yang signifikan terhadap pertanyaan semacam, Apakah saya termasuk penulis Blog? Saya ambil contoh tiga situs yang aktif saya urus: Coret Moret ini, or die();, dan #direktif. Beberapa tulisan di Coret Moret ditampilkan bersesuaian dengan peristiwa yang memang aktual, misalnya yang mencolok Pesan ShoutBox untuk Doneeh.com, sebagian tulisan yang lain (dan barangkali lebih besar jumlahnya), tidak bersangkut-paut dengan kejadian aktual. Jadi Coret Moret moderat disebut sebagai sebuah jurnal atau Blog. or die(); adalah contoh tindakan saya yang kurang ajar terhadap dunia Blog: semua artikel di sana sebenarnya hanya masuk kategori HOWTO dan tidak ada kaitan apapun terhadap waktu. Saudara dapat membacanya kapan saja. Baru pada #direktif saya lebih frontal terhadap faktor waktu: terutama setelah saya mendapatkan format yang lebih mapan, saya menuliskan materi yang memang pada saat tersebut sedang dibicarakan (atau lebih tepat dan lebih tahu diri: materi yang sedang aktif saya dengar).

Demikianlah, karena saya sekadar menggunakan Movable Type untuk memanfaatkan templat, mengelompokkan berdasar kategori, dan menghasilkan RSS, sudut pandang yang digunakan di or die(); benar-benar struktur hirarkis. Kalau tidak percaya, coba saja hapus semua penanggalan di sana, hasilnya tidak akan berbeda dengan saat ini!

Struktur bebas
Struktur bebas: setiap simpul secara sebarang dihubungkan dengan simpul lain.

Akhirnya sampai juga pengunjung halaman Web pada kondisi mereka ingin berontak terhadap jerat masa lalu. Mereka ingin menerapkan gagasan hyperlinks pada titik yang ekstrim: setiap simpul seharusnya bebas berkelanjutan kemanapun yang dimau. Sebuah struktur bebas!

Keinginan ini, beserta muatan “perjuangan” lain, yakni kebebasan berpendapat, mulai diimplementasikan pada Wiki. Sumbangsih Wiki yang disodorkan oleh Ward Cunningham pada pembentukan struktur bebas ini adalah perkawinan WikiWord dengan URL. Jika pada struktur lain diperlukan sebuah seremonial untuk memulai sebuah materi baru, di Wiki semua itu dikubur. Pengertian waktu di Wiki juga diubah menjadi revisi dan hal ini sebenarnya adalah konsekuensi dari konsep lain untuk mendukung pekerjaan kolaborasi. Artinya, apabila penulis Wiki hanya seorang, misalnya dipakai untuk sebuah situs Web pribadi, maka revisi itu tidak terlalu bermanfaat.

Seperti halnya semua model yang tidak dapat dengan sempurna menggambarkan kondisi nyata, dan lebih-lebih tidak dapat berdiri sendiri, terdapat interseksi dari ketiga struktur di atas. Walaupun sistem bantuan (help system) dibangun dengan struktur hirarkis misalnya, di dalamnya masih terdapat taut antarhalaman dan terdapat fasilitas indeks. Coba bayangkan buku yang tidak dilengkapi indeks di bagian akhir (ah, terbitan Indonesia masih banyak yang begitu), pembaca tidak cukup mengandalkan daftar isi, dia harus menyediakan catatan di kertas berisi beberapa topik yang ingin dituju dengan cepat.

Demikian halnya Blog juga perlu kategori, yang merupakan representasi struktur hirarkis. Bahkan dengan tujuan kemudahan dalam hal navigasi, Blogger — yang tidak menyediakan pengelompokan berdasar kategori materi — tetap saja menyediakan pengelompokan berdasar skala waktu, setiap pekan atau bulan. Bayangkan jika hari ini saya datang ke halaman saudara di Blogger dan ingin membaca artikel pada bulan Januari 2003: berapa kali saya harus ganti halaman jika tidak dibantu pengelompokan berdasar skala waktu? Berapa jam untuk sampai di huruf P di sebuah kamus apabila saya harus melintasi setiap halaman dari A?

Di semua Wiki pun tetap saja di halaman depan tersedia panduan situs mereka secara global: setidaknya beberapa rambu penting seperti Pengantar Wiki, Menjadi Kontributor, atau sekadar Sandbox, dituliskan tautnya di sana. Membiarkan Wiki murni dengan struktur bebas selain membuat pengunjung kesulitan, resiko terjadi halaman “sebatang kara” (orphan pages) akan tinggi.

Gambar-gambar yang digunakan di artikel ini dibuat dengan Gimp, produk Open Source.

No TrackBacks

TrackBack URL: http://mt4.atijembar.net/mt-tb.cgi/52

2 Comments

Ya.. saya sendiri juga bingung. Situs Curang campur aduk… ada tulisan yang sering tidak saya masukkan kategori apa-apa jadi cuma masuk arsip bulanan (Reruntuhan). :”>

hmm.. kalo masalah pengkategorian.. khan ada orang yang merasa bingung “tulisan saya ini kategorinya apa ya?”

jadi harusnya untuk struktur bebas, nggak perlu ada pengkategorian :)

Google Friend Connect

About this Entry

This page contains a single entry by Ikhlasul Amal published on June 19, 2004 8:20 AM.

Hanya Catatan Hari-hari yang Indah was the previous entry in this blog.

Njajah Desa Milang Kori is the next entry in this blog.

Find recent content on the main index or look in the archives to find all content.

Pages

  • About
  • Contact
OpenID accepted here Learn more about OpenID
Powered by Movable Type 4.261