Ini untuk pertama kali saya sengaja memasang sebuah artikel yang bersifat sangat reaksioner: tulisan ini langsung diketik dan mendahului beberapa rencana tulisan lain yang akan disusun. Demikianlah, materi artikel berikut secara eksplisit saya tujukan kepada Tim Doneeh.com. Berdasarkan penuturan salah satu pemrogramnya, Mohammad Syaifuddin, mereka sedang menghadapi kesulitan menjalankan layanan gratis yang telah berlangsung berbulan-bulan.
Saya belum pernah menggunakan produk Doneeh.com dan belum ingin memasang semacam kotak pesan singkat (atau yang dikenal dengan nama “ShoutBox”), oleh karena itu pesan ini saya tulis sebagai artikel. (Lagipula, dugaan saya tipe data yang kalian gunakan untuk kotak pesan menggunakan VARCHAR di MySQL, jadi maksimum 255 karakter — tidak cukup untuk menampung artikel ini…)
Kendati masih dengan lantang, Donny Kurniawan dan Mohammad
Syaifuddin keduanya menyebut bahwa soal semangat dan ide, mereka
masih punya cadangan memadai, dan saya sering dengar guyonan pada
saat teman ulang tahun, Kalau cuma doa, saya sudah punya banyak;
ada kado, nggak?
, saya tetap ingin mengerahkan yang
saya miliki untuk membantu kalian. Karena modal saya untuk mengintimidasi
massa adalah lewat tulisan,
maka izinkanlah saya agak “percaya diri” untuk menggugah pembaca dari
kalangan berpengaruh agar peduli terhadap nasib sebagian dari
sedikit orang yang benar-benar mau kerja keras.
Ini isi ShoutBox saya: wahai para pemilik modal atau pihak yang memiliki jalur khusus ke kantong-kantong donasi, bantulah anak-anak muda ini. Mereka sudah membuat program komputer sendiri — jadi cocok dengan slogan “Aku cinta produk Indonesia”, memulai layanan gratis, dan menambah semarak kegiatan positif tulis-menulis menggunakan media Web. Projek mereka memang tidak berisi proposal yang diajukan ke lembaga penelitian atau kementrian anu, melainkan langsung tancap gas membuat produk, ditempel di ribuan tempat, dan semua orang bahagia. Tidak ada dana-dana siluman yang diselewengkan. Malah barangkali akibat keasyikan mereka, pendapatan Telkomnet Instan meningkat, PJI memperoleh tambahan pelanggan baru, dan bisnis Warnet masih marak.
Ini isi ShoutBox saya di baris berikutnya: jadi sangat tidak beralasan untuk membiarkan mereka terkatung-katung oleh sebab di luar kemampuan mereka! (Ehm, “shoutbox” kalian sudah mendukung tag <strong>?)
Sekarang diskusi dengan Tim Doneeh.com sendiri: seandainya kondisi terburuk layanan kalian harus distop (barangkali karena duit di Jakarta sudah habis untuk all out selama Pemilu lalu), apakah tidak mungkin pola kerja layanan tersebut diubah menjadi tersebar (distributed)? Jadi kesulitan sumber daya berupa server yang handal itu diganti dengan puluhan server biasa-biasa saja namun tersebar di beberapa simpul. Misalnya kalian tawarkan program tersebut ke PJI, universitas, atau malah lembaga milik negara (Depdikbud misalnya, mereka berkepentingan mencetak calon-calon penulis kan? Sebutkan partisipasi Doneeh.com dalam misi itu lewat Weblog!). Sebagai imbal baliknya: paling praktis memang tulisan Powered by Doneeh.com, run on Microsoft Indonesia, misalnya. Atau, kalau kalian berpendapat lisensi program tersebut dapat disesuaikan, silakan saja dilepas bebas untuk publik. Jadi yang mau komersial dengan layanan yang mereka sediakan boleh saja; yang penting harus jelas, bahwa program itu sendiri disediakan cuma-cuma oleh pembuatnya. Toh dengan dibebaskan lisensi seperti itu, pengguna akan memilih penyedia layanan yang gratis atau bayar-tapi-kualitas-tokcer. Itu terserah penyedia layanan, karena mereka bersaing di servis, sedangkan program yang dipakai sama saja dan tetap gratis. Ini tidak mengkhianati revolusi, Don…
Sebenarnya saya ikut risau apabila memikirkan pemrogram cemerlang
seperti kalian harus juga disibukkan dengan urusan servis. Itu dua
pekerjaan yang berbeda jauh: bayangkan kalau Linus Torvald bertemu
pemakai Linux dan ditanya,
Bagaimana cara instal Linux dual
boot dengan Windows?
. Namun jangan terlalu kaget: saya
pernah baca di Say What Udhien.net masih ada yang bertanya cara
mengubah warna font. Nah, kalau sekarang setelah mengurus servis
gratis, kalian masih diributkan dengan pendanaan, kesimpulan saya
cuma satu: alangkah beratnya hidup di Indonesia! Kalian mengurus
sebuah perusahaan semu yang bekerja dengan cara monopoli: bikin
produk, melayani konsumen, dan membiayai invasi ke
Irak. Saya kira
Bill Gates pun ogah mendirikan usaha
monopoli seperti itu apabila
tidak ada insentif satu sen pun dari Microsoft Windows. Dan
kerja monopoli di mana-mana dilarang, karena berbahaya bagi
kesehatan. Jika usaha tersebut komersial, dia merusak
kesehatan masyarakat. Sedangkan apabila usaha itu sukarelawan
seperti kalian, dia akan merusak masa depan kalian.
Kembali kepada lisensi: apabila produk tersebut hendak dilepas ke publik, kenapa tidak sekalian diset Open Source? Nama kalian tidak akan hilang dari produk tersebut dan hasilnya tidak akan direbut orang lain. Anggaplah saya menasehati seperti ini layaknya Eric S Raymond mengirim pesan untuk Scott MacNealy agar Java dijadikan produk Open Source. (Sayangnya, cerita tentang Java sudah selesai dan Sun berhasil dipukul KO oleh Microsoft)
Isi ShoutBox terakhir saya (sekarang untuk calon investor yang
tergerak): apabila saudara sudah berhasil melakukan negosiasi dengan
Doneeh.com, coba usulkan, Bukankah pantat terletak lebih bawah
dari kepala?
Aneh-aneh saja si Donny meletakkan di
depan wajah kita semua.
[18 Apr] Mengikuti tulisan Thomas A Setiawan, Layanan Gratis I, saya tambah terkejut dengan Indonesia! Semula saya pikir apapun yang akan diperbuat Doneeh.com sebagai rencana, paling banter hanya menjadi seperti Enetation yang meminta donasi dan tetap menyediakan jasa gratis. Ternyata sampai dibahas secara rinci dan mengandung sejumlah pertanyaan seperti persoalan pertanggungjawaban, di Doneeh.com Child O’ Mine. Santai sedikitlah… Rencana Donny sampai dikaitkan dengan persoalan kaum dhuafa. Padahal kalau pemakai layanan Doneeh.com mau berpikir untung-rugi, tinggal setuju atau tidak bayar ke mereka (kalau keberatan dengan istilah donasi). Alternatif jasa sejenis itu cukup banyak.
Whehehhehe itu pantat kan special :P
Terima kasih banyak buat pesan shoutbox-nya buat kita di tim Doneeh.com, pesan tersebut sangatlah berguna bagi kami dan memberikan beberapa ide “jalan” terhadap langkah apa yang hendak kami lakukan agar doneeh.com tetap hidup :).
Untuk menjadikan doneeh.com sebagai OpenSource yang menyebarkan code-nya secara gratis dari dulu banyak member yang menanyakan mengenai hal tersebut. Namun kami mempunyai alasan tersendiri.
Alasan kami tetap memberikan layanan bukan berupa “installing program” hal ini karena faktor :
Banyak pengguna blogger di Indonesia yang tidak memiliki pengetahuan tentang programming, tidak mengetahui bagaimana cara install program, tidak mengetahui apa itu webhosting, apa itu FTP, apa itu upload.
Banyak pengguna blogger Indonesia yang tidak memiliki webhosting sendiri, mereka kebanyakan masih memakai layanan blog seperti blogger, blogdrive, tabulas, dan lain-lain.
Nah dari kedua hal tersebut diataslah, doneeh.com hendak memberikan bantuan sepenuhnya. Doneeh.com memberikan bantuan kepada para pengguna blog pemula yang tidak paham segala hal yang bersifat teknis.
Dan dari kedua hal itulah doneeh.com sampai saat ini tidak menyediakan versi OpenSource, karena kalau yg versi OpenSource sudah banyak disediakan oleh orang lain.
mari nyumbang gak masalah besar atau kecil
yo.. nyumbang.. buat kemajuan produk negri sendiri..
Tentu saja, soal lisensi itu terserah kalian di Doneeh.com. Karena faktor itu lebih ke arah preferensi cara setiap orang melindungi produk. Usulan saya dengan GPL di atas misalnya, agar nama kalian tidak didepak dari produk tersebut dan hasilnya direbut orang lain.
Yang saya maksudkan mendistribusikan ke tempat lain, tidak selalu harus dipasang di server pemilik Weblog sendiri. Saya setuju dengan pendapat udhien bahwa masih banyak pengguna Weblog yang sulit memasang produk tersebut sendiri — dengan alasan satu dan lain hal. Jadi yang perlu dilakukan adalah merangkul pihak ketiga (saya contohkan Microsoft Indonesia sekalian, supaya tidak tanggung) dan mereka yang berjuang di sektor layanan. Sedangkan kalian dapat fokus pada masalah pengembangan produk dan dukungan teknis (helpdesk).
Itu juga terserah “spirit of Doneeh.com” — yang saya tekankan: sedapat mungkin hindari kerja (terlalu) keras sendirian. Kerja sama dengan pihak lain adalah salah satu jalan yang dapat digunakan.
buat udhien: - orang nggak mungkin bisa “pinter sekejap” ttg install program, mereka ada tahap dulu, yaitu belajar, sama seperti udhien dan kita semua, ya khan? ;) kalo dikasih penjelasan apa itu ftp, upload, dll dsb pasti mereka ngerti dan saya yakin mereka bakal bisa (saya juga tadinya mana tau tuh install² an).
tapi ya, semua itu tetep ada di tangan udhien sama doneeh, orang lain yang punya usul atau mungkin niat baik kalo nggak digubris ya bukan salah orang lain itu dong?
kita semua di dunia weblog² ria ini pengen belajar, bukan perihalnya hanya melihat orang yang udah jago install ini-itu, upload, dan tahu apa itu FTP, tapi tentu banyak orang yang belum ngerti itu kepengen belajar, supaya lekas bisa
Setuju dengan echa
Bagi yang ingin produk “shoutbox” Open Source, bisa diperoleh dari tempat lain. Misalnya koleksi dari negara tetangga, yang selama ini kita kenal banyak mengekspor jagung dan jambu, Thailand.
saya sangat mendukung doneh dot com. Dengan layanan gratis yang mendukung kaum yang kekurangan (bukan kekurangan secara materi, kekurangan pengetahuan tentang programming) :D SIP DAH… pokoknya… Sebetulnya bisa juga doneh dot kom memberi layanan komersil kepada Korporat yang ingin memiliki sistem shoutbox internal..