Salah seorang teman saya yang sedang mengambil program doktoral di bidang ekonomi menyarankan dengan serius melihat persoalan Anne Ahira dari sisi pajak. Analisisnya cukup meyakinkan, sebagai berikut:
Jika memang benar Anne berpenghasilan sebesar itu (ribuan USD?), tentu sangat masuk akal apabila sudah seharusnya dia masuk kategori wajib pajak yang diperhitungkan. Alasan yang dikemukakan teman saya: sangat tidak adil apabila dengan kerja ‘ongkang-ongkang kaki’ mendapatkan ribuan dolar per bulan dan tidak membayar pajak, sedangkan yang berpenghasilan lebih rendah dipungut pajak.
Karena pernyataan jumlah penghasilan untuk Pajak Penghasilan (PPh) bersifat penaksiran oleh diri sendiri1 (self assessment), maka tentunya nilai yang diisikan sesuai yang diklaim selama ini, yakni ribuan dolar tersebut. Apabila ia mengisi lebih rendah, tentu pengakuan penghasilan yang digembar-gemborkan selama ini termasuk “kebohongan terhadap publik”.