Selama ini boleh dikatakan HTML menjadi format yang paling praktis saya gunakan untuk menulis dokumen. Hampir untuk semua urusan saya dalam penulisan dokumen yang memerlukan pemformatan, saya gunakan HTML. Jika tujuan akhir adalah tampilan, misalnya hendak dicetak dan dibagikan ke orang lain, saya bersikap “kompromistis” dengan HTML 4.01. Yang penting di komputer tempat dokumen dicetak, berkas tersebut ditampilkan dengan baik.
Sedangkan untuk keperluan penyajian digital atau versi online, seperti di blog, saya memilih XHTML. Penekanan yang saya pakai pada makna semantik teks. Misalnya saya berusaha abai pada pemakaian tag code
, abbr
, acronym
, atau q
.