Reformasi dan Weblog di Iran

| 2 Comments | 1 TrackBack

Pada acara World Summit on the Information Society yang diselenggarakan oleh PBB bulan Desember tahun lalu di Jenewa, kehormatan untuk Weblog disampaikan oleh Presiden Iran, Mohammad Khatami. Selain topik hangat yang disebut oleh BBC sebagai sikap “mempertahankan kendali terhadap Web” di Iran, Khatami memperoleh pertanyaan dari Cara Swift, Do you use Weblogs, Mr. President? Khatami yang dikenal sebagai representasi reformis di Iran, faham pengertian populer Weblog pada pertanyaan tersebut dan menjawab, I do not use weblogs. But I do not use many good things. My own daughters do not have weblogs but they are very active in using the internet and chat. Our youth and adolescents during high school — and university — are using weblogs very extensively. In universities, there is a lot of access and there are many internet cafes in Iran. Access for youth to the internet is very satisfactory.

Iran sendiri saat ini sedang berada pada kondisi saling tekan dari dua kubu: para mullah yang membawa sikap konservatif dan ketat dan para reformis yang berharap demokratisasi dapat berjalan lebih baik lagi di sana. Khatami menolak bahwa pemerintahannya dianggap memblok situs Web yang melontarkan kritik, melainkan terhadap mereka yang tidak sesuai dengan ajaran Islam, semisal pornografi. Saya yang sempat penasaran karena sejauh ini belum pernah melihat sendiri URI dengan domain utama IR (Iran) pernah menanyakan perihal perkembangan perkomputeran di Iran kepada salah seorang tamu acara pengajian deGromiest. Karena sepengetahuan saya Iran masih termasuk salah satu negara yang terkena batasan ekspor Amerika Serikat, misalnya seperti tertulis di Exporting Microsoft Products, saya tanyakan kondisi tersebut secara eksplisit, Bagaimana pemakaian Microsoft Windows di negeri saudara? Beliau menjawab bahwa memang secara politis hubungan negaranya dengan Amerika Serikat kurang baik, namun di Iran sistem operasi buatan Microsoft banyak digunakan. Dengan kata lain, tidak ada masalah dengan perolehan perangkat lunak dari Amerika Serikat tersebut.

Demikian pula halnya dengan akses Internet: Iran berada pada posisi tengah, di antara Afghanistan yang masih termasuk negara dengan kondisi infrastruktur koneksi paling minim di dunia dan Dubai negeri kaya dengan PJI terpusat dan materi Web dipantau penuh oleh pemerintah. Serupa dengan Cina yang menghasilkan para penulis Weblog berisi protes sosial dan politik, gerakan reformasi yang berlangsung saat ini di Iran juga banyak diisi oleh para penulis Weblog. Keduanya memiliki kemiripan juga bahwa persoalan pertama yang harus dihadapi di depan komputer adalah aksara mereka yang non-latin. Jika teks Cina umumnya ditampilkan menggunakan Chinese Simplified, teks Parsi disebut sebagai mirip dengan teks Arab, sekalipun kedua bahasa tersebut sangat jauh berbeda. Salah satu motor Weblog berbahasa Parsi yang disebut sebagai awal kebangkitan Weblog di Iran adalah Hossein Derakhshan, imigran Iran di Toronto. Isi tulisan Derakhshan sampai hari ini masih dipenuhi dengan catatan dan reportase tentang reformasi di Iran dan lebih-lebih dikaitkan dengan Weblog.

Weblog sendiri sebagai medium dianggap menyuarakan ekspresi yang lebih luas dan terhindar dari kendali otoritas yang melakukan sensor, sehingga Shift.com menjuluki upaya Derakhshan sebagai, Bringing the Mountain to Mohammed. Jika diingat kasus beberapa tahun silam di Cina juga menyiratkan keadaan serupa. Blogspot yang merupakan situs paling diminati penulis Weblog diblok di Cina pada Januari 2003 lalu.

Selain isu politik, Iran sendiri juga menghadapi isu moral lewat Weblog, seperti yang sempat mencuat lewat salah satu Weblog di sana dengan nama Fahesheh yang dalam Bahasa Parsi berarti “pelacur.” Tidak luput juga isu hijab menjadi topik yang senantiasa hangat dengan polemik dari sisi syariah dan feminisme. Masih menurut catatan Derakhsan pada akhir Maret 2003, terdapat 10.000 Weblog dalam Bahasa Persia pada kurun 20 bulan terakhir. Rasio yang dicapai Iran (0.02%) cukup tinggi bahkan dibandingkan dengan negara maju sekalipun. Jumlah pengunjung Weblog populer juga tinggi: rata-rata 3500 pengunjung/hari. Tidak ketinggalan, salah satu pejabat tinggi pemerintahan yang memiliki Weblog pribadi adalah Wakil Presiden Iran, yang sekaligus teman dekat Khatami, yakni Mohammad Ali Abtahi.

Tidak berlebihan jika Presiden Iran, Khatami, menambahkan di acara yang diselenggarakan PBB tersebut bahwa setelah Bahasa Inggris dan Prancis, Bahasa Persia merupakan bahasa ketiga di lingkungan Weblog.

1 TrackBack

TrackBack URL: http://mt4.atijembar.net/mt-tb.cgi/36

Weblog Pemilu 2004 yang disusun Enda Nasution menambah jenis Weblog yang menggunakan Bahasa Indonesia. Read More

2 Comments

hmm.. jadi weblog bisa jadi sarana perpolitikan juga ya. eh kapan bahasa Indonesia nya jadi bahasa ke empat ya ? ^^

Nanti, apabila presiden kita sudah tahu pengertian Weblog dan wakilnya memiliki Weblog pribadi. :)

Google Friend Connect

About this Entry

This page contains a single entry by Ikhlasul Amal published on January 15, 2004 10:00 AM.

Reservasi Karcis Kereta Api was the previous entry in this blog.

Malin Kundang (versi 2.4.18) is the next entry in this blog.

Find recent content on the main index or look in the archives to find all content.

Pages

  • About
  • Contact
OpenID accepted here Learn more about OpenID
Powered by Movable Type 4.261