Seperti halnya perkenalan saya dengan aktivitas menulis di blog, pengalaman menekuni blog foto (photoblog) memiliki banyak kemiripan. Sampai saat ini, saya masih tergolong sebagai pemotret amatir dengan bekal kamera saku 2 megapiksel di kantong. Saya akan menceritakan kegiatan tersebut di bawah ini.
Pertama dan penting adalah keinginan yang cukup untuk “bercapek-capek memotret”. Sama seperti penulis blog yang justru mengeluarkan daya dan ongkos untuk memasang artikel secara teratur, melakukan pemotretan dan pemasangan di situs Web adalah keharusan untuk pelaku blog foto. Berbeda dengan album foto yang cenderung disediakan statis (dan benar-benar perpindahan fungsional dari album lama), blog foto “lebih hidup” dengan cerita yang dipaparkan lewat foto oleh si pemotret. Kehidupan sehari-hari yang dijumpai si pemotret itu sendiri merupakan contoh tema yang diangkat di blog foto.
Sampai hari ini saya belum pernah mengkhususkan diri untuk berburu obyek foto. Selain hal tersebut lebih merepotkan saya, dari awal saya berpendapat bahwa di sekitar kita banyak obyek yang menarik untuk dipotret. Pada saat berangkat ke kantor, pulang dari kantor, rehat di antara pekerjaan, perjalanan proyek, hingga waktu tunggu yang semula membosankan, saya isi dengan mengambil gambar lewat kamera saku. Saya menjadi lebih menikmati “waktu antara” ini dan percayalah: ada saja momen sekilas yang langsung terlihat menarik untuk dipotret atau baru terlihat menarik setelah diunggah ke komputer.