Hidup ini Singkat

| No TrackBacks

Lesu, lesu, resesi ekonomi, … jadi ngobrol apa yang enak sekarang?

Banyak yang mengeluh, tapi cobalah bersyukur. Kalau semua orang di muka bumi bersyukur, apa bisa kemakmuran datang seperti hujan dari langit? Tampaknya tidak seperti cerita Bani Israel yang kelaparan di tengah gurun terus berdoa minta makanan dan kabarnya turun saat itu juga dari langit.

Keajaiban alam semesta zaman kita sudah lebih canggih dari itu. Sudah menggunakan teori-teori ekonomi modern, aturan perdagangan multilateral, dan sekian macam regulasi. Jadi tentu Tuhan harus menunjukkan kehebatan-Nya dengan cara yang lebih canggih lagi, lebih halus lagi, dan disesuaikan dengan tingkat daya pikir makhluk yang dicintai-Nya. Dan sudah barang tentu, hal itu mudah saja bagi Dia. Orang Eropa diberi bonus suhu naik 5 Celsius hanya dalam dua pekan saja sudah kalang kabut; padahal kalau kita ingat kita sendiri tinggal di atas gumpalan inti bumi yang masif dengan suhu ratusan kali di permukaan. Demikian juga untuk menyentil negeri hebat seperti Amerika, Tuhan tidak perlu mengerahkan pasukan hebat seperti negara itu melumat Baghdad; cukup aliran listrik terhenti di beberapa kota… dan gangguan berdampak sampai ke bursa saham London dan Hong Kong.

Sekali lagi, bagi Allah, urusan seperti itu sangat mudah.

Sekalipun bagi kita, umat manusia, menyebut hal itu dengan angka statistik dan kebolehjadian. Toh, saya dapat pernyataan menarik dari teman yang belajar aktuaria di sini, bahwa “bilangan random yang benar-benar random itu tidak ada…” Iya juga. Kita semakin tergantung dengan komputer, bahkan untuk menciptakan angka random itu sendiri, sementara kita tahu komputer disusun atas dasar keteraturan dan jawaban yang deterministik.

Alangkah semakin tinggi ketergantungan kita umat manusia satu dengan lainnya. Jika ada wabah SARS di RRC misalnya, negeri lain tidak bisa berdiam begitu saja. Barangkali tidak ada turis dari RRC datang, namun produk mereka membanjir seperti bendungan jebol. Rasanya terlalu berbau fiksi jika saya beri contoh virus itu menular lewat mainan misalnya, namun persoalan main-main bisa menjadi serius menyangkut nyawa manusia pada eskalasi kesekian. Pada saat virus komputer Slammer menghajar Internet, barangkali pembuatnya hanya menyangka bahwa paling yang terganggu server komputer dan resiko paling banyak data penting hilang. Ternyata efeknya lebih gawat: di beberapa rumah sakit data pasien gagal dimasukkan akibat infrastruktur mereka tersumbat replikasi virus itu.

Hidup ini singkat — mari berbuat baik.

Tulisan ini dikirim ke SMA1Jbr88

No TrackBacks

TrackBack URL: http://mt4.atijembar.net/mt-tb.cgi/19

Google Friend Connect

About this Entry

This page contains a single entry by Ikhlasul Amal published on August 25, 2003 7:03 AM.

Anakronisme? was the previous entry in this blog.

Tanggal Hijriah is the next entry in this blog.

Find recent content on the main index or look in the archives to find all content.

Pages

  • About
  • Contact
OpenID accepted here Learn more about OpenID
Powered by Movable Type 4.261